Rabu, 17 Oktober 2018

Between The Past and The Future 1

Part 1

Pada akhirnya perasaan yang sudah lama terpendam ini perlahan mulai pudar. Terhapus oleh perasaan hancur yang dia berikan. Cinta yang tulus ini pun mulai pendar. Entah apa yang terjadi di masa depan, tapi yang pasti perasaan ini akan terus ada dalam kenangan yang pahit. Ada rasa penyesalan, dan sesal ketika mengingat saat dimana dia melangkah pergi. Tapi aku tidak mencegahnya. Dan rasa sesal karena harus terus bertanya-tanya dalam hati, mengapa dia pergi tanpa mengucapkan sepatah kata? Setidaknya mungkin sekarang aku tidak akan terus bertanya-tanya, jika saat itu aku berani bertanya. Setidaknya, mungkin??

Saat aku tidak sengaja melihatnya disuatu tempat, aku bersembunyi. Tapi saat dia berlalu, aku baru berpikir apa yang membuat aku menghindar? Hal-hal konyol yang hanya aku saja yang lakukan. Sedih? Sudah pasti. Andai waktu dapat diputar kembali, ada banyak kenangan yang ingin aku ubah. Tapi aku sadar itu adalah hal mustahil terjadi. Sedih, kecewa, terpuruk, kenapa hanya aku yang rasa? Kenapa hanya aku yang memendam perasaan sepihak ini? Kenapa hanya aku yang menderita? Dan kenapa dia dapat tersenyum dengan wanita lain? Apa kenangan kita tidak pernah ada artinya?

Apa hanya aku yang jatuh cinta saat itu? Apa dia tidak pernah memiliki perasaan itu? Setidaknya aku berharap, aku pernah hadir dalam mimpinya walau sekali. Saat aku mulai berpikir untuk mengakhiri cinta sepihak ini, ternyata sulit. Tak semudah yang aku bayangkan saat menonton drama-drama korea favorite ku. Aku ingat saat menonton drama dimana sang pemeran utama sulit melupakan cinta pertamanya. Aku sangat kesal karena kupikir ada cinta lain yang lebih baik. Tapi sekarang aku benar-benar mengerti, sangat mengerti. Karena pada akhirnya aku berada dalam situasi yang sama dengan sang pemeran utama.

Lalu apa sekarang aku boleh menyebut diriku pemeran utama, lalu apa aku akan memiliki akhirnya yang seperti apa? Apa akan berakhir happy ending atau sad ending? Apa aku akan bertemu pria baik? Atau aku akan bertemu lagi dengan dia seperti dalam drama, lalu kembali jatuh cinta? Aku benar-benar tidak dapat berpikir dengan baik. Ada banyak hal yang tidak dapat aku terjemahkan dalam pikiranku. Apa kau tau apa itu? Disatu sisi aku ingin dia kembali, tapi di sisi lain aku harap tidak pernah bertemu lagi dengannya. Apa aku boleh berharap seperti itu?

Hal pertama yang ada di benakku ketika melihat orang lain BERSAMA. Apa aku juga akan seperti itu nanti? Atau aku tidak akan pernah seperti itu? Aku takut. Takut jika aku tidak bisa mencintai orang lain. Bahkan aku takut kalau perasaan ini akan terus ada. Ada banyak hal yang aku takutkan. Aku sangat takut tapi aku tidak tahu kepada siapa aku harus bercerita? Agar setidaknya bebanku dapat berkurang. Aku butuh seseorang untuk bersandar, tapi aku juga belum siap untuk mendengar kritik apapun tentang kisah cintaku yang menyedihkan. Lalu apa aku harus memendam terus perasaan yang tidak menentu ini.

Aku harap Tuhan mau menolongku. Satu-satunya tempat terakhir aku dapat meminta pertolongan. Saat aku tidak yakin untuk meminta pada yang lain.

Tak ada harapan hidup, tak ada harapan masa depan, tak ada gairah semangat lagi seperti dulu. Benar-benar manusia menyedihkan.